Agama
Agama
adalah realitas yang senantiasa melingkupi kehidupan manusia. Munculnya agama
seiring dengan keberadaan manusia dengan segala dimensi dan searahnya. Oleh karena
itu sangat sulit menentukan definisi agama termasuk mengelompokkan seseorang
apakah terlibat dalam suatu agama atau tidak. Mungkin saja kita menjastifikasi
seseorang bahwa ia memeluk suatu agama, tetapi ternyata tidak. Mungkin saja
seseorang mengaku memeluk suatu agama, namun namun dalam pelaksanaannya tidak. Kendati persepsi demikian, sebenarnya
secara realitas dapat dibedakan seseorang yang komit terhadap agama atau tidak
dari cara/pola hidup yang digambarkan dalam kehidupan setiap harinya. Agama atau
keyakinan tidak dapat dijadikan kepura-puraan (hipokrit), walaupun seseorang
menguayakan akan selalu gagal. Karena “keyakinan” buahnya hati, untuk mencapai
sebuah keyakinan memerlukan proses yang diupayakan oleh beberapa instrument internal
diri manusia. Oleh karena itu ada baiknya kita terlebih dahulu mngenal agama
melalui pendidikan definitive sebelum mendalami substansi agama.
Pengertian
agama sebagai berikut:
Secara
bahasa agama berasal dari kata religios
(bahasa latin) atau kata religion (bahasa Inggris, Perancis dan Jerman). Religi
atau religion menurut pujangga Kristen saint agustinus berasal dari kata “re” dan “eligare” yang berarti “memilih kembali” dari jalan sesat ke jalan
tuhan. Sedangkan menurut Lactantius bahwa agama berasal dari kata “re” dan “ligare” yang maknanya adalah “menghubungkan kembali sesuatu yang
telah putus”. Yang dimaksud di sini adalah menghubungkan antara tuhan dan manusia yang
telah terputus oleh karena dosa-dosanya.
a.
Pengertian Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya.
b.
Oxford
Student dictionary (dalam Azra, 2000) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu
kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan
dan mengendalikan alam semesta.
c.
Pengertian
Agama menurut Nasution (1986) menyatakan bahwa agama mengandung arti ikatan
yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari
salah satu kekuatan yang lebih tinggi daripada manus ia sebagai kekuatan gaib
yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang
besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
d.
Pengertian
Agama menurut Michel Meyer (dalam Rousydiy, 1986) berpendapat bahwa agama
ádalah sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita
dalam tingkah laku kita terhadap Allah SWT, terhadap sesama manusia dan
terhadap diri kita sendiri.
e.
Pengertian
Agama menurut Antropolog Edward Burnett Tylor (1832-1917) mendefinisikan agama
sebagai kepercayaan makhluk gaib dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal
sebagai penjelasan kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk gaib tumbuh dari
upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian. Orang-orang primitif yang
menggunakan mimpi manusia di mana roh-roh tampaknya muncul sebagai indikasi
bahwa pikiran manusia bisa ada independen dari tubuh.
f.
Menurut
Émile Durkheim definisi Agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan
menyatukan semua penganutnya dalamsuatu komunitas moral yang di namakan umat.
g.
Menurut
prof Dr. M. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan adanya suatu kekuatan
supranatural yang mengatur danmenciptakan alam dan isinya.
h.
Menurut
H. Moenawar Chalil definisi Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai
konsekuensi atas pengakuannya.
i.
Menurut
Hendro Puspito definisi Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan
manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.
j.
Menurut
Jappy Pellokild definisi Agama adalah percaya adanya tuhan yang maha esa dan
hukum-hukumnya.
Dari
beberapa pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi agama dapat
dimengerti dari segi keberadaanya sebagai ketentuan/aturan Tuhan yang
diciptakan bersamaan dengan eksistensi manusia di dunia agar menjadi pedoman
dan aturan kehidupan yang memiliki orientasi kebahagian dunia serta kesejahteraan
akhirat.
Komentar
Posting Komentar