Hidup Sehat Berkat Sang Ratu Berkhasiat (Kulit Manggis)

Indonesia memang Negara tropis yang kaya akan aneka buah. Ada “sang raja” buah: durian, dan ada pula “sang ratu” buah: manggis. Sayangnya di mata masyarakat, derajat sang ratu berada jauh di bawah sang raja, padahal ia memiliki multi manfaat: tidak hanya sebagai buah segar, namun juga sebagai penyembuh beragam penyakit.
  1. Manggis: sang ratu berkhasiat obat
Manggis merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari wilayah Semenanjung Malaya atau Malaysia yang kemudian berkembang ke seluruh Asia Tenggara, termasuk indonesia. Di indonesia sendiri, tanaman manggis terdapat di hampir semua provinsi, dari Barat sampai ke Timur, Dari Sabang sampai Merauke.
Penampilan buah manggis sebagai meja sebenarnya sangat eksotis: warna buah ungu gelap, bentuknya bulat atau ovoid, serta tangkainya yang tebal berwarna hijau. Manggis menarik untuk dilihat, namun ternyata daging buahnya tipis dan menempel pada biji yang berukuran cukup besar. Kulit buahnya juga tebal sehingga perlu upaya ekstra bagi seseorang untuk membukanya.
Namun, buah berdaging tipis itu ternyata memiliki khasiat herbal yang luar biasa. Seluruh bagian buah manggis, mulai dari kulit buah, daging buah, dan bijinya mengandung senyawa yang dapta menyembuhkan berbagai macam penyakit. Senyawa luar biasa ini disebut xanthone, yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostinon B, trapezifolixanthone, tovophylin, â-mangostin, ß-mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid, epicatechin dan gratanin. Senyawa xanthone paling banyak terdapat pada kulit buah. Selain xanthone, kulit buah manggis juga mengandung saponin dan tanin.
Kulit buah manggis ternyata sudah dikenal sejak dulu sebagai obat herbal di Negara India, Myanmar, Sri Langka dan Thailand. Secara tradisional, kulit manggis banyak dimanfaatkan untuk menyembuhkan sariawan, cystitis, diare, gonorhea dan eksim. Pemanfaatan secara tradisional ini membuat banyak peneliti melakukan pembuktian kemampuan kulit manggis sebagai obat herbal. Hasilnya sungguh mengejutkan. Selain terbukti secara ilmiah, ternyata kulit manggis dapat dimanfaaatkan dalam skala yang lebih luas. Artinya, lebih banyak lagi penyakit yang dapat disembuhkan dengan kulit buah ini. Salah satunya adalah penyakit yang mematikan, yaitu kanker.
Kehebatan tanaman manggis sebagai obat herbal tidak hanya terletak pada buahnya. Bagian daun, akar, bahkan kulit batang juga memiliki khasiat obat, meskipun tidak sedahsyat kulit buahnya. Saponin, tranin, flavonoid dan polofenol merupakan senyawa-senyawa berkhasiat obat yang banyak terkandung di dalam bagian daun, akar, da kulit batang tersebut. Dengan begitu banyaknya khasiat buah manggis serta penampilannya yang unik dan eksotis, tidaklah keliru apalagi manggis menyandang gelar sebagai “The Finest Fruit of The Tropics”.
  1. Daerah asal
Hampir di setiap wilayah indonesia terdapat sentra tanaman manggis. Namun meskipun keberadaannya sudah sangat dikenal, tanaman ini bukanlah tanaman asli indonesia.
Asal usul tanaman manggis memang tidak disebutkan secara pasti. Satu kepustakaan menyebutkan bahwa tanaman manggis berasal dari Malaysia ini dinyatakan oleh Steenis pada tahun 1949. Sumber lain juga menyebutkan bahwa tanaman manggis berasal dari semenanjung malaya. Perdagangan di masa lalu menyebabkan tanaman manggis menyebar dari satu benua ke benua lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari Malaysia ke indonesia, terus ke Philipina, Vietnam, Thailand, Burma dan Srilangka.
Pada sekitar tahun 1925, sebuah perusahaan besar bernama The United Fruit coy di Honduras membudidayakan tanaman manggis secara besar-besaran yang bersifat komersial dalam bentuk perkebunan. Hasil budidaya manggis tersebut diperdagangkan oleh perusahaan tersebut dan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya. Kini tanaman manggis sudah menyebar dan dibudidayakan antara lain di Myanmar, indonesia, Australia dan amerika tengah.
  1. Sang ratu di indonesia
Dari berbagai data yang dihimpun, tanaman manggis di indonesia tersebar hampir seluruh wilayah indonesia, seperti sumatra, jawa, bali, nusa tenggara barat, nusa tenggara timur, kalimantan, sulawesi, hingga maluku dan papua. Namun perkembangannya dapat dikatakan kurang memuaskan. Dibandingkan buah-buah yang lain, produksi manggis relatif lebih rendah. Menurut badan pusat statistik (BPS), produksi manggis indonesia pada tahun 2010 hanya 84.538 ton, jauh dibawah produksi pisang (5.755.073 ton), jeruk (2.028.904 ton), nanas (1.406.445 ton), mangga (1.287.287 ton), rambutan (522.852 ton) dan durian (492.139 ton). Produksi manggis hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan sirsak (60.754 ton).
Tanaman manggis dikenal sebagai tanaman yang tidak mudah dibuahkan dan jarang berbuah. Tanaman manggis yang diperoleh dari biji baru dapat berbuah setelah berumur minimal 8 tahun. Pada saat pertama kali berbuah, jumlahnya sangat sedikit, dan hal ini berlangsung selama beberapa tahun. Salah satu penyebab lamanya tanaman manggis berbuah adalah perakaran yang sedikit. Dalam setahun, tanaman ini hanya berbuah sekali. Tekhnologi pemangkasan dan pemupukan intensif tidak pernah berhasil “memaksa” pohon manggis berbuah dua kali setahun. Harpan baru muncul dengan ditemukannya tekhnologi akar ganda, yaitu menyambung suatu batang atas (entris) dengan 2-4 batang bawah. Tujuannya adalah memperbanyak jumlah akar, sehingga tanaman manggis memperoleh unsur hara yang cukup.
Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan varietas unggul manggis. Di Indonesia, varietas unggul manggis masih sangat jarang. Varietas unggul yang ada biasanya berasal dari seleksi petani, misalnya varietas Tasikmalaya, Wanayasa, padang, payakumbuh, puspahiang dan malinau. Selain varietas local unggul, juga telah dikembangkan beberapa klon unggul, antara lain, MBS 1, MBS 2, MBS 3, MBS 4, MBS 5, MBS 6 dan MBS 7. Sayangnya, ketersediaan bibit unggul ini tidak dapat diakses dengan mudah oleh petani, sehingga petani tetap menanam bibit berkualitas rendah.
  1. beragam manfaat tanaman manggis
tanaman manggis mungkin lebih dikenal sebagai tanaman buah, namun berbagai penilitan mengemukakan bahwa baagian-bagian tanaman manggis ternyata memiliki khasiat obat.
  1. Manfaat akar manggis
Dalam dunia farmasi, simplisia akar manggis dikenal sebagai Garciniae mangostanae Radix. Senyawa yang terkandung di dalam akar manggis adalah saponin, flavonoid dan polifenol. Air rebusan akar manggis dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri dan mengatasi haid yang tidak teratur.
  1. Manfaat akar kulit batang
Kandungan kulit batang manggis hampir sama dengan bagian akar, yaitu saponin, flavonoid dan polifenol. Kulit manggis secara tradisional biasanya dimanfaatkan sebagai obat sakit perut.
  1. Manfaat daun
Daun manggis telah dikenal dalam dunia farmasi sebagai salah satu obat herbal dengan sebutan Garciniae mangostanae Folium. Daun manggis banyak mengandung saponin dan tanin. Kegunaan daun manggis antara lain untuk meredakan demam dan gangguan kencing, serta ekstraknya dapat digunakan sebagai salep luka.
  1. Manfaat daging buah
Daging buah manggis memiliki manfaat yang tinggi bagi kesehatan. Secara tradisional, jus daging buah (termasuk biji) dapat digunakan sebagai obat diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, borok, peluruh dahak dan sakit gigi. Kandungan gizi daging buah manggis cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein, lemak, serta beberapa vitamin dan mineral.
  1. Manfaat kulit buah
Di dalam dunia farmasi, kulit buah manggis dikenal sebagai Garciniae mangostanae Cortex fructus. Kulit manggis mengandung berbagai jenis senyawa xanthone yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antikanker. Selain itu, kulit buah juga mengandung tanin, saponin, flavonoid dan alkaloid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pendidikan Agama Tentang "SHALAT"