Makalah Pendidikan Agama Tentang "SHALAT"
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita dapat menikmati pencerahan iman
dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “SHALAT” dalam
rangka memenuhi tugas Pendidikan Agama.
Sebelumnya pemakalah tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini, antara lain:
1. Bapak H. Lili Halili,
Lc, MA selaku dosen Pendidikan Agama
2. Orang tua yang selalu
membantu baik materi ataupun moril
3. Serta teman-teman
Program studi Administrasi Negara yang turut memberikan motivasi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Namun Kami tetap berharap agar kehadiran
makalah ini tetap memberikan manfaat kepada kita semua. Kesempurnaan hanya
milik Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua dan pemakalah minta maaf jika terdapat kekurangan dalam
pembuatan makalah ini.
|
|
Serang, 29 November 2016
Penulis
Kelompok 7
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pengertian dan dasar shalat ............................................................................... 2
B. Syarat dan rukun shalat...................................................................................... 3
C. Kedudukan dan hikmah shalat........................................................................... 4
D. Shalat dan kesehatan jiwa................................................................................... 6
BAB III : PENUTUP..................................................................................................... 9
A. Simpulan............................................................................................................. 9
B. Saran................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Kepercayaan yang hanya berbentuk
pengetahuan tentang keesaan Tuhan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah
yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu
bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan dalam jiwa seseorang.
Tetapi dengan mengamalkannya, seperti menjalankan sholat sesuai dengan syari’at
agama. Karena dengan mengerjakan sholat kita akan mendapat suatu ketenangan, kedamaian hidup dan kekuatan batin
yang sangat luar biasa. Sholat bagaikan unsur "Radium", sumber dari
sinar dan melahirkan zat yang membangkitkan daya semangat. Dan dengan sholat,
manusia dapat berupaya menambah daya semangatnya yang terbatas itu, yaitu
disaat mereka berdialog dengan yang Maha Kuat, yang tidak akan pernah sirna
daya semangatnya.
2. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
cara melaksanakan sholat ?
2. Bagaimana
pemahaman tentang sholat ?
3. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalaha sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui secara jelas dan rinci tentang Shalat
2.
Untuk mengetahui jalinan fungsional antara Shalat dan Kesehatan
Jiwa
3.
Untuk mengetahui kedudukan shalat
BAB
II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
DAN DASAR SHOLAT
Secara bahasa, kata sholat berasal dari bahasa arab
yang berarti do’a memohon kebaikan. Sedangkan dalam al-qur’an kata sholat
mengandung beberapa pengertian di antaranya, do’a (at-taubah: 13), ampunan
(al-ahzab: 56), rahmat (al-baqarah: 157) dan tempat ibadah (al-haj: 40). Adapun
makna sholat secara istilah adalah suatu amal ibadah yang terdri atas perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan bacaan takbir dan diakhiri dengan salam
menurut syarat dan rukun tertentu.
Dasar diperintahkan sholat bagi umat islam adalah
sebagaimana diungkapkan daam al-quran, sunnah dan ijma. Dasar hukum diwajibkan
sholat
dalam Al-quran sangat banyak,
diantaranya:
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا
الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan
rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS.al Baqarah(2) :
43)
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS.al
Baqarah(2):45)
وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ
مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا
مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا
مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan sholat bersama-sama mereka, maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat) besertamu dan menyandang
senjata, kemudian apabila mereka (yang sholat besertamu) telah sujud (telah
selesai sholat), maka hendaklah datang golongan yang kedua yang belum sholat,
lalu sholatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata…”. (QS.an-Nisa’(4):102)
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ
وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
Artinya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS.
at-Taubah(9): 11)
Sedangkan
dasar diperintahkannya sholat dalam hadis sebagaimana disabdakan rasulallah :
yang artinya “islam dibangun atas lima perkara: 1. Menyaksikan bahwa tiada
tuhan selain allah dan muhamad sebagai utusan allah, 2. Mendirikan sholat, 3.
Mengeluarkan zakat, 4. Puasa pada bilan ramadhan, 5. Pergi haji bagi yang mampu
mengadakan perjalanan (muttafiq’alaih). Secara ijma para ulama sepakat bahwa
sholat telah diwajibkan kepada umat islam lima kali sehari semalam.
2. Syarat
dan Rukun Sholat
Sebagai ibadah tentunya shalat harus dikerjakan
dengan baik dan benar artinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan shalat yakni
syarat dan rukunnya.
a. Syarat
Wajib
·
Beragama islam, setiap muslim diwajibkan
untuk sholat, selain muslim tidak diwajibkan mnjalankan sholat.
·
Baligh atau dewasa, ada yang mengatakan
bahwa laki-laki dikatakan baligh saat berumur 15 tahun dan perempuan disebut
baligh atau dewasa saat berusia 9 tahun. Namun lebih tepatnya laki-laki bisa
dibilang masuk baligh saat telah mengeluarkan sperma atau telah mimpi basah dan
perempuan ketika telah haidh atau menstruasi.
·
Berakal, memiliki akal yang sehat atau tidak
gila.
b. Syarat
Sah
·
Telah masuk waktu shalat
·
Suci badan, pakaian dan tempat untuk
beribadah sholat dari berbagai macam najis. Suci badan berarti bersih dari
hadas kecil dan besar. Pakaian yang kita kenakanpun haruslah bersih saat kita
bersembahYang serta tempat beribadah yang bersih sehingga nyaman kita dalam
mengerjakan sholat.
·
Menghadap kiblat artinya kita
mengerjakan ibadah sholat baik sholat wajib maupun sholat sunnah itu menghadap
jihadnya yaitu ka’bah.
·
Menutup aurat, berasal dari kata al-aurat yang
memiliki makna segala perkara yang dirasa malu. Aurat bagi wanita yaitu seluruh
badannya kecuali kedua telapak tangannya dan wajah. Namun berbeda dengan
aurat laki-laki yakni antara pusar dengan lutut.
c. Rukun-Rukun
Sholat
·
Niat, yakni menyengaja dalam hati untuk
mengerjakan sholat
·
Berdiri bagi orang yang mampu, bagi yang
tidak mampu berdiri boleh dengan duduk, berbaring, atau dengan isyarat.
·
takbiratul ihram
·
Selanjutnya membaca QS Al-Fatihah.
·
Rukuk dan tuma’ninah.
·
Berikutnya yaitu i’tidal.
·
Kemudian sujud dan tuma’ninah.
·
Duduk diantara dua sujud, lalu sujud
kembali dengan tidak tergesa-gesa atau tuma’ninah.
·
Tasyahud akhir.
·
Duduk setelah tasyahud, bershalawat lalu
salam.
·
Tertib.
3. Kedudukan
dan hikmah sholat
Shalat mempunyai kedudukan yang istimewa dari pada
ibadah-ibadah yang lainnya, diantaranya:
·
Shalat
merupakan tiang agama
·
Shalat
merupakan ibadah pertama yang diwajibkan kepada hambanya
·
Shalat
merupakan yang pertama kali dihisab kelak di hari kiamat
·
Shalat
merupakan wasiat terakhir rasulallah sebelum wafat
·
Shalat
merupakan garis pemisah antara orang islam dan orang kafir
·
Shalat juga menjadi ukuran berkembang
tidaknya ajaran islam di muka bumi ini
·
Shalat merupakan jaminan masuk surge
·
Shalat
merupakan syiar islam utama dan penghubung hamba dengan tuhan
Hikmah Shalat
Shalat
merupakan salah satu ajaran agama Islam yang termasuk dalam rukun islam yang
ke-2. Adapun macam-macam hikmah shalat yang perlu diketahui, antara lain :
1. Membiasakan
hidup bersih
Sebagaimana
kita ketahui bahwa orang yang akan melaksanakan shalat terlebih dahulu harus
suci dari hadas dan suci dari najis, begitu pula pakaian dan tempat yang
digunakan untuk shalat. Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
shalat melatih seorang muslim agar cinta akan kebersihan.
2.
Terbiasa hidup sehat.
Salah satu
hikmah shalat adalah menjaga diri dari penyakit. Penyakit sering kali
disebabkan oleh kotoran-kotoran yang melekat pada badan baik langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, setiap sebelum shalat fardlu kita diwajibkan
untuk berwudlu agar terhindar dari segala kotoran.
3.
Membina kedisiplinan.
Kedisiplinan
disini yang dimaksud adalah disiplin waktu (melaksanakan shalat tepat pada
waktunya). Dan waktu yang paling baik untuk melaksanakan shalat ialah di awal
waktu. Sebelum adzan kita sudah harus berwudlu, berpakaian dan pergi ke masjid
untuk melaksanakan shalat.
4.
Melatih kesabaran.
Orang yang telah
mendirikan shalat dengan sebenar-benarnya akan menjadi kuat tekadnya dan tidak
gentar atau putus asa dalam menghadapi kepahitan hidup. Bahkan ia akan selalu
optimis dan selalu berhati-hati serta tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan
suatu persoalan.
5.
Mengikat tali persaudaraan sesama
muslim.
Shalat yang
dilakukan dengan cara berjama'ah dapat mengikat dan memupuk rasa persaudaraan
dan kesatuan umat Islam. Hal ini wajar karena di dalam berjama'ah akan dijumpai
cara pelaksanaan ibadah yang sama dan serempak sehingga semuanya merasa di
bawah naungan Islam. Dan apabila rasa persaudaraan itu dibina secara terus
menerus maka akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan dia kalangan kaum
muslimin.
6.
Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Mencegah
perbuatan keji dan mungkar adalah salah satu hikmah shalat yang paling utama.
Orang yang shalat akan takut berbuat kemungkaran dan kejahatan, baik yang
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dia akan selalu menghindari dan
menjauhi larangan-larangan Allah dengan tulus ikhlas akan mentaati
parintah-perintahNya, dan meninggalkan larangan-laranganNya.
4. Sholat
dan Kesehatan Jiwa
Berikut ini adalah beberapa keutamaan sholat, antara lain
:
a. untuk mencemerlangkan jiwa, yaitu : dengan membaca
Al-Qur’an dan memperbarui ingatan
kepada-nya, dan dapat menambah tertancapnya keimanan dalam lubuk jiwa dengan
jalan bermunajad kepada Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Luhur. Sebab inilah,
sehingga didalam mengerjakan sholat itu disyaratkan untuk khusu’ dan dalam
keadaan sadar. Disamping itu juga kaena sholat yang kosong jiwanya, itu tidak
akan memberikan manfaat atau faedah yang dimaksud dari sholat itu sendiri.
b. untuk mengagungkan tuhan yang di sembah, artinya : setiap
amalan didalam ibadah sholat itu mengandung pekerjaan-pekerjaan yang nyata,
yang mewujudkan kesempurnaan khudlu’ dan ta’dhim seperti halnya
ruku’ dan sujud, yang keduanya menunjukkan bahwa kita benar-benar
memperhambakan kepada-Nya mengagungkan dan memuliakannya. Akan tetapi, itu
semua tidak ada artinya, jika yang demikian itu tidak disertai dengan hati
khusu’ dan hati (kesadaran jiwa).
c. untuk menjauhkan diri dari fasya’ dan mungkar, artinya :
yang demikian itu dilakukan dengan perkataan serta perbuatan. Para mushallin
meniadakan dengan perkataan kedalam sholatnya segala bentuk perbuatan yang keji
(kefahsyahan) ia ucapkan dengan lisannya ”Allahu Akbar”. Maka dengan ”Allahu”,
ia tetapkan bahwa Allah itu maujud dan dengan ”Akbar”, ia tetapkan bahwa Allah
itu tidak ada sekutu yang menandingi-Nya. Demikian pula dengan ucapannya
”Bismillahir Rahmaanir rohiim”. Perkataan Bismillah menisbatkan adanya Tuhan
yang Maha Esa, dan perkataan ”Arrahmaanirrahiim” meniadakan adanya persekutuan
baginya.
Dan para mushallin menghindarkan kefahsyahan dari dirinya
dengan melakukan ibadah Sholat dengan khusu’ dan khudlu’, maka tertanamlah di
dalam rasa jiwanya rasa cinta terhadap kebajikan.
Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui
tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas
spiritual.
1.
Berdiri tegak dalam sholat
Gerakan-gerakan
sholat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan
juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan
bahwa berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik
pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan
bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur,
sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
2. Rukuk
Rukuk juga
sangat baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang
terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang
tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan
mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan
bila kita menjalankan sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari
semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini
sebanyak 17 kali.
3. Sujud
Belum lagi
gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali.
Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot
berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar
dan kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening
terpijat dan terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan
menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah
4. Duduk
tasyahud
Duduk
tasyahud akhir atau tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita
syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa
operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke
arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang
punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung
kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan
dan kekuatan organ seks.
5. Salam
Bahkan,
gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian
Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu
menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu,
bila ia menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar,
sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali
berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya
dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah
ibadah agama bukan olahraga.
Dr. jamaludin ancok menyatakan bahwa di
dalam sholat terdapat empat aspek terapeutik (penyembuhan), yakni :
- Aspek olahraga
- Aspek meditasi
- Aspek auto-sugesti
- Aspek kebersamaan
BAB
III
PENUTUP
1. SIMPULAN
Sholat dengan kesehatan mental pada diri seseorang
sangatlah erat kaitannya, dengan mengerjakan sholat selain kita dapat semakin
mendekatkan diri kepada Allah Swt. juga sebagai daya penunjang bagi kesuburan
mental setiap orang mukmin. la akan menguatkan mental seorang mukmin untuk
senantiasa mengerjakan kebajikan dan memnggalkan atau menjauhi segaLa kejahatan
dan kemungkaran, memerangi kelesuan disaat menghadapi penderitaan dan kesulitan
hidup serta kenikmatan Sholat akan menanamkan dalam jiwa. kesadaran adanya
kontrol Ilahi. Memelihara aturan-Nya, menjaga kedisiplinan waktu, takut akan
ancaman dan siksaan-Nya dan sanggup mengalahkan sikap-sikap kemalasan.
memperturutkan hawa nafsu dan segala sifat kelemahan manusiawi lainnya.
2. SARAN
Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu,
kami sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik
dalam pembuatan makalah ke depannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar